:

Sabtu, Agustus 22, 2009

cerita rakyat sumatera barat

MALIN KUNDANG

Pada suatu waktu, hiduplah sebuah keluarga nelayan di

pesisir pantai wilayah Sumatra. Keluarga tersebut terdiri

dari ayah, ibu dan seorang anak laki-laki yang diberi nama

Malin Kundang. Karena kondisi keuangan keluarga yang

memprihatinkan, sang ayah memutuskan untuk mencari

nafkah di negeri seberang dengan mengarungi lautan yang luas.


Maka tinggallah si Malin dan ibunya di gubug mereka. Seminggu, dua minggu, sebulan, dua

bulan bahkan sudah 1 tahun lebih lamanya, ayah Malin tidak juga kembali ke kampung

halamannya. Sehingga ibunya harus menggantikan posisi ayah Malin untuk mencari nafkah.

Malin termasuk anak yang cerdas tetapi sedikit nakal. Ia sering mengejar ayam dan

memukulnya dengan sapu. Suatu hari ketika Malin sedang mengejar ayam, ia tersandung

batu dan lengan kanannya luka terkena batu. Luka tersebut menjadi berbekas dilengannya

dan tidak bisa hilang.


Setelah beranjak dewasa, Malin Kundang merasa kasihan dengan ibunya yang banting

tulang mencari nafkah untuk membesarkan dirinya. Ia berpikir untuk mencari nafkah di

negeri seberang dengan harapan nantinya ketika kembali ke kampung halaman, ia sudah

menjadi seorang yang kaya raya. Malin tertarik dengan ajakan seorang nakhoda kapal

dagang yang dulunya miskin sekarang sudah menjadi seorang yang kaya raya.

Malin kundang mengutarakan maksudnya kepada ibunya. Ibunya semula kurang setuju

dengan maksud Malin Kundang, tetapi karena Malin terus mendesak, Ibu Malin Kundang

akhirnya menyetujuinya walau dengan berat hati. Setelah mempersiapkan bekal dan

perlengkapan secukupnya, Malin segera menuju ke dermaga dengan diantar oleh ibunya.

"Anakku, jika engkau sudah berhasil dan menjadi orang yang berkecukupan, jangan kau

lupa dengan ibumu dan kampung halamannu ini, nak", ujar Ibu Malin Kundang sambil

berlinang air mata.


Kapal yang dinaiki Malin semakin lama semakin jauh dengan diiringi lambaian tangan Ibu

Malin Kundang. Selama berada di kapal, Malin Kundang banyak belajar tentang ilmu

pelayaran pada anak buah kapal yang sudah berpengalaman. Di tengah perjalanan, tibatiba

kapal yang dinaiki Malin Kundang di serang oleh bajak laut. Semua barang dagangan

para pedagang yang berada di kapal dirampas oleh bajak laut. Bahkan sebagian besar

awak kapal dan orang yang berada di kapal tersebut dibunuh oleh para bajak laut. Malin

Kundang sangat beruntung dirinya tidak dibunuh oleh para bajak laut, karena ketika

peristiwa itu terjadi, Malin segera bersembunyi di sebuah ruang kecil yang tertutup oleh

kayu.


Malin Kundang terkatung-katung ditengah laut, hingga akhirnya kapal yang ditumpanginya

terdampar di sebuah pantai. Dengan sisa tenaga yang ada, Malin Kundang berjalan menuju

ke desa yang terdekat dari pantai. Sesampainya di desa tersebut, Malin Kundang ditolong

oleh masyarakat di desa tersebut setelah sebelumnya menceritakan kejadian yang

menimpanya. Desa tempat Malin terdampar adalah desa yang sangat subur. Dengan

keuletan dan kegigihannya dalam bekerja, Malin lama kelamaan berhasil menjadi seorang

yang kaya raya. Ia memiliki banyak kapal dagang dengan anak buah yang jumlahnya lebih

dari 100 orang. Setelah menjadi kaya raya, Malin Kundang mempersunting seorang gadis

untuk menjadi istrinya.


Berita Malin Kundang yang telah menjadi kaya raya dan telah

menikah sampai juga kepada ibu Malin Kundang. Ibu Malin

Kundang merasa bersyukur dan sangat gembira anaknya telah

berhasil. Sejak saat itu, ibu Malin Kundang setiap hari pergi

ke dermaga, menantikan anaknya yang mungkin pulang ke

kampung halamannya.


Setelah beberapa lama menikah, Malin dan istrinya

melakukan pelayaran dengan kapal yang besar dan indah

disertai anak buah kapal serta pengawalnya yang

banyak. Ibu Malin Kundang yang setiap hari menunggui

anaknya, melihat kapal yang sangat indah itu, masuk ke

pelabuhan. Ia melihat ada dua orang yang sedang

berdiri di atas geladak kapal. Ia yakin kalau yang

sedang berdiri itu adalah anaknya Malin Kundang

beserta istrinya.


Malin Kundang pun turun dari kapal. Ia disambut oleh ibunya. Setelah cukup dekat, ibunya

melihat belas luka dilengan kanan orang tersebut, semakin yakinlah ibunya bahwa yang ia

dekati adalah Malin Kundang. "Malin Kundang, anakku, mengapa kau pergi begitu lama

tanpa mengirimkan kabar?", katanya sambil memeluk Malin Kundang.

Tapi apa yang terjadi kemudian? Malin Kundang segera

melepaskan pelukan ibunya dan mendorongnya hingga

terjatuh. "Wanita tak tahu diri, sembarangan saja

mengaku sebagai ibuku", kata Malin Kundang pada

ibunya. Malin Kundang pura-pura tidak mengenali ibunya,

karena malu dengan ibunya yang sudah tua dan

mengenakan baju compang-camping. "Wanita

itu ibumu?", Tanya istri Malin Kundang. "Tidak, ia hanya seorang pengemis yang pura-pura

mengaku sebagai ibuku agar mendapatkan harta ku", sahut Malin kepada istrinya.


Mendengar pernyataan dan diperlakukan semena-mena oleh anaknya, ibu Malin Kundang

sangat marah. Ia tidak menduga anaknya menjadi anak durhaka. Karena kemarahannya

yang memuncak, ibu Malin menengadahkan tangannya sambil berkata "Oh Tuhan, kalau

benar ia anakku, aku sumpahi dia menjadi sebuah batu". Tidak berapa lama kemudian angin

bergemuruh kencang dan badai dahsyat datang menghancurkan kapal Malin Kundang.

Setelah itu tubuh Malin Kundang perlahan menjadi kaku dan lama-kelamaan akhirnya

berbentuk menjadi sebuah batu karang.


Baca Selengkapnya.....

Sabtu, Juni 27, 2009

asal usul kota Palembang

Asal Mula Nama Palembang


Pada zaman dahulu, daerah Sumatra Selatan dan sebagian Provinsi Jambi berupa hutan belantara yang unik dan indah. Puluhan sungai besar dan kecil yang berasal dari Bukit Barisan, pegunungan sekitar Gunung Dempo, dan Danau Ranau mengalir di wilayah itu. Maka, wilayah itu dikenal dengan nama Batanghari Sembilan. Sungai besar yang mengalir di wilayah itu di antaranya Sungai Komering, Sungai Lematang, Sungai Ogan, Sungai Rawas, dan beberapa sungai yang bermuara di Sungai Musi. Ada dua Sungai Musi yang bermuara di laut di daerah yang berdekatan, yaitu Sungai Musi yang melalui Palembang dan Sungai Musi Banyuasin agak di sebelah utara.

Karena banyak sungai besar, dataran rendah yang melingkar dari daerah Jambi, Sumatra Selatan, sampai Provinsi Lampung merupakan daerah yang banyak mempunyai danau kecil. Asal mula danau-danau kecil itu adalah rawa yang digenangi air laut saat pasang. Sedangkan kota Palembang yang dikenal sekarang menurut sejarah adalah sebuah pulau di Sungai Melayu. Pulau kecil itu berupa bukit yang diberi nama Bukit Seguntang Mahameru.
Keunikan tempat itu selain hutan rimbanya yang lebat dan banyaknya danau-danau kecil, dan aneka bunga yang tumbuh subur, sepanjang wilayah itu dihuni oleh seorang dewi bersama dayang-dayangnya. Dewi itu disebut Putri Kahyangan. Sebenarnya, dia bernama Putri Ayu Sundari. Dewi dan dayang-dayangnya itu mendiami hutan rimba raya, lereng, dan puncak Bukit Barisan serta kepulauan yang sekarang dikenal dengan Malaysia. Mereka gemar datang ke daerah Batanghari Sembilan untuk bercengkerama dan mandi di danau, sungai yang jernih, atau pantai yang luas, landai, dan panjang.

Karena banyaknya sungai yang bermuara ke laut, maka pada zaman itu para pelayar mudah masuk melalui sungai-sungai itu sampai ke dalam, bahkan sampai ke kaki pegunungan, yang ternyata daerah itu subur dan makmur. Maka terjadilah komunikasi antara para pedagang termasuk pedagang dari Cina dengan penduduk setempat. Daerah itu menjadi ramai oleh perdagangan antara penduduk setempat dengan pedagang. Akibatnya, dewi-dewi dari kahyangan merasa terganggu dan mencari tempat lain.

Sementara itu, orang-orang banyak datang di sekitar Sungai Musi untuk membuat rumah di sana. Karena Sumatra Selatan merupakan dataran rendah yang berawa, maka penduduknya membuat rumah yang disebut dengan rakit.
Saat itu Bukit Seguntang Mahameru menjadi pusat perhatian manusia karena tanahnya yang subur dan aneka bunga tubuh di daerah itu. Sungai Melayu tempat Bukit Seguntang Mahameru berada juga menjadi terkenal.
Oleh karena itu, orang yang telah bermukim di Sungai Melayu, terutama penduduk kota Palembang, sekarang menamakan diri sebagai penduduk Sungai Melayu, yang kemudian berubah menjadi penduduk Melayu.

Menurut bahasa Melayu tua, kata lembang berarti dataran rendah yang banyak digenangi air, kadang tenggelam kadang kering. Jadi, penduduk dataran tinggi yang hendak ke Palembang sering mengatakan akan ke Lembang. Begitu juga para pendatang yang masuk ke Sungai Musi mengatakan akan ke Lembang.
Alkisah ketika Putri Ayu Sundari dan pengiringnya masih berada di Bukit Seguntang Mahameru, ada sebuah kapal yang mengalami kecelakaan di pantai Sumatra Selatan. Tiga orang kakak beradik itu adalah putra raja Iskandar Zulkarnain. Mereka selamat dari kecelakaan dan terdampar di Bukit Seguntang Mahameru.
Mereka disambut Putri Ayu Sundari. Putra tertua Raja Iskandar Zulkarnain, Sang Sapurba kemudian menikah dengan Putri Ayu Sundari dan kedua saudaranya menikah dengan keluarga putri itu.

Karena Bukit Seguntang Mahameru berdiam di Sungai Melayu, maka Sang Sapurba dan istrinya mengaku sebagai orang Melayu. Anak cucu mereka kemudian berkembang dan ikut kegiatan di daerah Lembang. Nama Lembang semakin terkenal. Kemudian ketika orang hendak ke Lembang selalu mengatakan akan ke Palembang. Kata pa dalam bahasa Melayu tua menunjukkan daerah atau lokasi. Pertumbuhan ekonomi semakin ramai. Sungai Musi dan Sungai Musi Banyuasin menjadi jalur perdagangan kuat terkenal sampai ke negara lain. Nama Lembang pun berubah menjadi Palembang


Penulis: Baca Selengkapnya.....

Selasa, Mei 26, 2009

jangan ngambek berkepanjangan

Ini adalah cerita sebenarnya ( diceritakan oleh Lu Di dan di edit oleh Lian Shu Xiang )



Sebuah salah pengertian yg mengakibatkan kehancuran sebuah rumah tangga.

Tatkala nilai akhir sebuah kehidupan sudah terbuka, tetapi segalanya sudah terlambat.

Membawa nenek utk tinggal bersama menghabiskan masa tuanya bersama kami, malah telah menghianati ikrar cinta yg telah kami buat

selama ini, setelah 2 tahun menikah, saya dan suami setuju menjemput nenek di kampung utk tinggal bersama .



Sejak kecil suami saya telah kehilangan ayahnya, dia adalah satu-satunya harapan nenek, nenek pula yg membesarkannya dan menyekolahkan dia hingga tamat kuliah.



Saya terus mengangguk tanda setuju, kami segera menyiapkan sebuah kamar yg menghadap taman untuk nenek, agar dia dapat berjemur, menanam bunga dan sebagainya.Suami berdiri didepan kamar yg sangat kaya dgn sinar matahari, tidak sepatah katapun yg terucap tiba-tiba saja dia mengangkat saya dan memutar-mutar saya seperti adegan dalam film India dan berkata: "Mari,kita jemput nenek di kampung".



Suami berbadan tinggi besar, aku suka sekali menyandarkan kepalaku ke dadanya yg bidang, ada suatu perasaan nyaman dan aman disana.

Aku seperti sebuah boneka kecil yg kapan saja bisa diangkat dan dimasukan ke dalam kantongnya.

Kalau terjadi selisih paham di antara kami, dia suka tiba-tiba mengangkatku tinggi-tinggi di atas kepalanya dan diputar-putar sampai aku

berteriak ketakutan baru diturunkan. Aku sungguh menikmati saat-saat seperti itu.



Kebiasaan nenek di kampung tidak berubah.

Aku suka sekali menghias rumah dengan bunga segar, sampai akhirnya nenek tidak tahan lagi dan berkata kepada suami: "Istri kamu hidup foya-foya, buat apa beli bunga? Kan bunga tidak bisa dimakan? "Aku menjelaskannya kepada nenek: "Ibu, rumah dengan bunga segar membuat rumah terasa lebih nyaman dan suasana hati lebih gembira. "Nenek berlalu sambil mendumel, suamiku berkata sambil tertawa: "Ibu, ini kebiasaan orang kota , lambat laun ibu akan terbiasa juga."



Nenek tidak protes lagi, tetapi setiap kali melihatku pulang sambil membawa bunga, dia tidak bisa menahan diri untuk bertanya berapa harga bunga

itu, setiap mendengar jawabanku dia selalu mencibir sambil menggeleng-gelengkan kepala. Setiap membawa pulang barang belanjaan, dia selalu tanya itu berapa harganya, ini berapa. Setiap aku jawab, dia selalu berdecak dengan suara keras. Suamiku memencet hidungku sambil berkata: "Putriku, kan kamu bisa berbohong. Jangan katakan harga yang sebenarnya." Lambat laun, keharmonisan dalam rumah tanggaku mulai terusik.



Nenek sangat tidak bisa menerima melihat suamiku bangun pagi menyiapkan sarapan pagi untuk dia sendiri,di mata nenek seorang anak laki-laki masuk ke dapur adalah hal yang sangat memalukan. Di meja makan, wajah nenek selalu cemberut dan aku sengaja seperti tidak mengetahuinya. Nenek selalu membuat bunyi-bunyian dengan alat makan seperti sumpit dan sendok, itulah cara dia protes.



Aku adalah instrukstur tari, seharian terus menari membuat badanku sangat letih, aku tidak ingin membuang waktu istirahatku dengan bangun pagi apalagi di saat musim dingin. Nenek kadang juga suka membantuku di dapur,tetapi makin dibantu aku menjadi semakin repot, misalnya: dia suka menyimpan semua kantong-kantong bekas belanjaan, dikumpulkan bisa untuk dijual katanya. Jadilah rumahku seperti tempat pemulungan kantong

plastik, di mana-mana terlihat kantong plastik besar tempat semua kumpulan kantong plastik.



Kebiasaan nenek mencuci piring bekas makan tidak menggunakan cairan pencuci, agar supaya dia tidak tersinggung, aku selalu mencucinya sekali lagi pada saat dia sudah tidur. Suatu hari, nenek mendapati aku sedang mencuci piring malam harinya, dia segera masuk ke kamar sambil membanting pintu dan menangis. Suamiku jadi serba salah, malam itu kami tidur seperti orang bisu, aku coba bermanja-manja dengan dia, tetapi dia tidak perduli. Aku menjadi kecewa dan marah. "Apa salahku?" Dia melotot sambil berkata: "Kenapa tidak kamu biarkan saja? Apakah memakan dengan pring itu bisa membuatmu mati?"



Aku dan nenek tidak bertegur sapa untuk waktu yg culup lama, suasana mejadi kaku. Suamiku menjadi sangat kikuk, tidak tahu harus berpihak pada

siapa? Nenek tidak lagi membiarkan suamiku masuk ke dapur, setiap pagi dia selalu bangun lebih pagi dan menyiapkan sarapan untuknya, suatu kebahagiaan terpancar di wajahnya jika melihat suamiku makan dengan lahap, dengan sinar mata yang seakan mencemohku sewaktu melihat padaku, seakan berkata di mana tanggung jawabmu sebagai seorang istri?



Demi menjaga suasana pagi hari tidak terganggu, aku selalu membeli makanan di luar pada saat berangkat kerja. Saat tidur, suami berkata: "Lu di, apakah kamu merasa masakan ibu tidak enak dan tidak bersih sehingga kamu tidak pernah makan di rumah?" sambil memunggungiku dia berkata tanpa menghiraukan air mata yg mengalir di kedua belah pipiku. Dan dia akhirnya berkata: "Anggaplah ini sebuah permintaanku, makanlah bersama kami setiap pagi." Aku mengiyakannya dan kembali ke meja makan yg serba canggung itu.



Pagi itu nenek memasak bubur, kami sedang makan dan tiba-tiba ada suatu perasaan yg sangat mual menimpaku, seakan-akan isi perut mau keluar

semua. Aku menahannya sambil berlari ke kamar mandi, sampai disana aku segera mengeluarkan semua isi perut. Setelah agak reda, aku melihat suamiku berdiri di depan pintu kamar mandi dan memandangku dengan sinar mata yg tajam, di luar sana terdengar suara tangisan nenek dan berkata-kata dengan bahasa daerahnya. Aku terdiam dan terbengong tanpa bisa berkata-kata. Sungguh bukan sengaja aku berbuat demikian!.



Pertama kali dalam perkawinanku, aku bertengkar hebat dengan suamiku, nenek melihat kami dengan mata merah dan berjalan menjauh..suamiku segera mengejarnya keluar rumah.





Menyambut anggota baru tetapi dibayar dengan nyawa nenek.



Selama 3 hari suamiku tidak pulang ke rumah dan tidak juga meneleponku. Aku sangat kecewa, semenjak kedatangan nenek di rumah ini, aku sudah banyak mengalah, mau bagaimana lagi? Entah kenapa aku selalu merasa mual dan kehilangan nafsu makan ditambah lagi dengan keadaan rumahku yang kacau, sungguh sangat menyebalkan. Akhirnya teman sekerjaku berkata: "Lu Di, sebaiknya kamu periksa ke dokter." Hasil pemeriksaan menyatakan aku sedang hamil. Aku baru sadar mengapa aku mual-mual pagi itu. Sebuah berita gembira yg terselip juga kesedihan. Mengapa suami dan nenek sebagai orang yg berpengalaman tidak berpikir sampai sejauh itu?



Di pintu masuk rumah sakit aku melihat suamiku, 3 hari tidak bertemu dia berubah drastis, muka kusut kurang tidur, aku ingin segera berlalu tetapi

rasa iba membuatku tertegun dan memanggilnya. Dia melihat ke arahku tetapi seakan akan tidak mengenaliku lagi, pandangan matanya penuh dengan kebencian dan itu melukaiku. Aku berkata pada diriku sendiri, jangan lagi melihatnya dan segera memanggil taksi. Padahal aku ingin memberitahunya bahwa kami akan segera memiliki seorang anak. Dan berharap aku akan diangkatnya tinggi-tinggi dan diputar-putar sampai aku minta ampun tetapi..... mimpiku tidak menjadi kenyataan. Di dalam taksi air mataku mengalir dengan deras. Mengapa kesalah pahaman ini berakibat sangat buruk?



Sampai di rumah aku berbaring di ranjang memikirkan peristiwa tadi,memikirkan sinar matanya yg penuh dengan kebencian, aku menangis dengan

sedihnya. Tengah malam, aku mendengar suara orang membuka laci, aku menyalakan lampu dan melihat dia dgn wajah berlinang air mata sedang mengambil uang dan buku tabungannya. Aku nenatapnya dengan dingin tanpa berkata-kata. Dia seperti tidak melihatku saja dan segera berlalu. Sepertinya dia sudah memutuskan utk meninggalkan aku. Sungguh lelaki yg sangat picik, dalam saat begini dia masih bisa membedakan antara cinta dengan uang. Aku tersenyum sambil menitikan air mata.



Aku tidak masuk kerja keesokan harinya, aku ingin secepatnya membereskan masalah ini, aku akan membicarakan semua masalah ini dan pergi mencarinya di kantornya. Di kantornya aku bertemu dengan seketarisnya yg melihatku dengan wajah bingung. "Ibunya pak direktur baru saja mengalami kecelakaan lalu lintas dan sedang berada di rumah sakit. Mulutku terbuka lebar. Aku segera menuju rumah sakit dan saat menemukannya, nenek sudah meninggal. Suamiku tidak pernah menatapku, wajahnya kaku. Aku memandang jasad nenek yg terbujur kaku. Sambil menangis aku menjerit dalam hati: "Tuhan, mengapa ini bisa terjadi?"



Sampai selesai upacara pemakaman,suamiku tidak pernah bertegur sapa denganku, jika memandangku selalu dengan pandangan penuh dengan

kebencian. Peristiwa kecelakaan itu aku juga tahu dari orang lain, pagi itu nenek berjalan ke arah terminal, rupanya dia mau kembali ke kampung. Suamiku mengejar sambil berlari, nenek juga berlari makin cepat sampai tidak melihat sebuah bus yg datang ke arahnya dengan kencang. Aku baru mengerti mengapa pandangan suamiku penuh dengan kebencian. Jika aku tidak muntah pagi itu, jika kami tidak bertengkar, jika............ di matanya, akulah penyebab kematian nenek.



Suamiku pindah ke kamar nenek, setiap malam pulang kerja dengan badan penuh dengan bau asap rokok dan alkohol. Aku merasa bersalah tetapi juga merasa harga diriku terinjak-injak. Aku ingin menjelaskan bahwa semua ini bukan salahku dan juga memberitahunya bahwa kami akan segera mempunyai anak. Tetapi melihat sinar matanya, aku tidak pernah menjelaskan masalah ini. Aku rela dipukul atau dimaki-maki olehnya walaupun ini bukan salahku. Waktu berlalu dengan sangat lambat. Kami hidup serumah tetapi seperti tidak mengenal satu sama lain. Dia pulang makin larut malam. Suasana tegang didalam rumah.



Suatu hari, aku berjalan melewati sebuah café, melalui keremangan lampu dan kisi-kisi jendela, aku melihat suamiku dengan seorang wanita di dalam. Dia sedang menyibak rambut sang gadis dengan mesra. Aku tertegun dan mengerti apa yg telah terjadi.Aku masuk kedalam dan berdiri di depan mereka sambil menatap tajam kearahnya. Aku tidak menangis juga tidak berkata apapun karena aku juga tidak tahu harus berkata apa. Sang gadis melihatku dan ke arah suamiku dan segera hendak berlalu. Tetapi dicegah oleh suamiku dan menatap kembali ke arahku dengan sinar mata yg tidak kalah tajam dariku. Suara detak jangtungku terasa sangat keras, setiap detak suara seperti suara menuju kematian. Akhirnya aku mengalah dan berlalu dari hadapan mereka, jika tidak.. mungkin aku akan jatuh bersama bayiku di hadapan mereka.



Malam itu dia tidak pulang ke rumah. Seakan menjelaskan padaku apa yang telah terjadi. Sepeninggal nenek, rajutan cinta kasih kami juga sepertinya telah berakhir. Dia tidak kembali lagi ke rumah, kadang sewaktu pulang ke rumah, aku mendapati lemari seperti bekas dibongkar. Aku tahu dia kembali mengambil barang-barang keperluannya. Aku tidak ingin menelepon dia walaupun kadang terbersit suatu keinginan untuk menjelaskan semua ini. Tetapi itu tidak terjadi........., semua berlalu begitu saja.



Aku mulai hidup seorang diri,pergi check kandungan seorang diri. Setiap kali melihat sepasang suami istri sedang check kandungan bersama, hati ini serasa hancur. Teman-teman menyarankan agar aku membuang saja bayi ini, tetapi aku seperti orang yg sedang histeris mempertahankan miliknya. Hitung-hitung sebagai pembuktian kepada nenek bahwa aku tidak bersalah.



"Suatu hari pulang kerja, aku melihat dia duduk didepan ruang tamu. Ruangan penuh dengan asap rokok dan ada selembar kertas di atas meja,tidak perlu tanya aku juga tahu surat apa itu. 2 bulan hidup sendiri, aku sudah bisa mengontrol emosi. Sambil membuka mantel dan topi aku berkata

kepadanya: "Tunggu sebentar, aku akan segera menanda tanganinya". Dia melihatku dengan pandangan awut-awutan demikian juga aku. Aku berkata pada diri sendiri, jangan menangis, jangan menangis. Mata ini terasa sakit sekali tetapi aku terus bertahan agar air mata ini tidak keluar. Selesai membuka mantel, aku berjalan ke arahnya dan ternyata dia memperhatikan perutku yg agak membuncit. Sambil duduk di kursi, aku menandatangani surat itu dan menyodorkan kepadanya. "Lu di,kamu hamil?" Semenjak nenek meninggal, itulah pertama kali dia berbicara kepadaku. Aku tidak bisa lagi membendung air mataku yg menglir keluar dengan derasnya. Aku menjawab:"Iya, tetapi tidak apa-apa. Kamu sudah boleh pergi". Dia tidak pergi, dalam keremangan ruangan kami saling berpandangan. Perlahan-lahan dia membungkukan badannya ke tanganku, air matanya terasa menembus lengan bajuku. Tetapi di lubuk hatiku, semua sudah berlalu, banyak hal yg sudah pergi dan tidak bisa diambil kembali."



Entah sudah berapa kali aku mendengar dia mengucapkan kata: "Maafkan aku, maafkan aku". Aku pernah berpikir untuk memaafkannya tetapi tidak

bisa. Tatapan matanya di cafe itu tidak akan pernah aku lupakan. Cinta di antara kami telah ada sebuah luka yg menganga. Semua ini adalah sebuah akibat kesengajaan darinya.



Berharap dinding es itu akan mencair, tetapi yang telah berlalu tidak akan pernah kembali. Hanya sewaktu memikirkan bayiku, aku bisa bertahan untuk terus hidup. Terhadapnya, hatiku dingin bagaikan es, tidak pernah menyentuh semua makanan pembelian dia, tidak menerima semua hadiah pemberiannya tidak juga berbicara lagi dengannya. Sejak menanda tangani surat itu, semua cintaku padanya sudah berlalu, harapanku telah lenyap tidak berbekas.



Kadang dia mencoba masuk ke kamar untuk tidur bersamaku, aku segera berlalu ke ruang tamu, dia terpaksa kembali ke kamar nenek. Malam hari, terdengar suara orang mengerang dari kamar nenek tetapi aku tidak perduli. Itu adalah permainan dia dari dulu. Jika aku tidak perduli padanya, dia akan berpura-pura sakit sampai aku menghampirinya dan bertanya apa yang sakit. Dia lalu akan memelukku sambil tertawa terbahak-bahak. Dia

lupa........, itu adalah dulu, saat cintaku masih membara, sekarang apa lagi yg aku miliki?



Begitu seterusnya, setiap malam aku mendengar suara orang mengerang sampai anakku lahir. Hampir setiap hari dia selalu membeli barang-barang

perlengkapan bayi, perlengkapan anak-anak dan buku-buku bacaan untuk anak-anak. Setumpuk demi setumpuk sampai kamarnya penuh sesak dengan barang-barang. Aku tahu dia mencoba menarik simpatiku tetapi aku tidak bergeming. Terpaksa dia mengurung diri dalam kamar, malam hari dari kamarnya selalu terdengar suara pencetan keyboard komputer. Mungkin dia lagi tergila-gila chatting dan berpacaran di dunia maya pikirku. Bagiku itu bukan lagi suatu masalah.



Suatu malam di musim semi, perutku tiba-tiba terasa sangat sakit dan aku berteriak dengan suara yg keras. Dia segera berlari masuk ke kamar, sepertinya dia tidak pernah tidur. Saat inilah yg ditunggu-tunggu olehnya. Aku digendongnya dan berlari mencari taksi ke rumah sakit. Sepanjang

jalan, dia mengenggam dengan erat tanganku, menghapus keringat dingin yg mengalir di dahiku. Sampai di rumah sakit, aku segera digendongnya menuju ruang bersalin. Di punggungnya yg kurus kering, aku terbaring dengan hangat dalam dekapannya. Sepanjang hidupku, siapa lagi yg mencintaiku sedemikian rupa jika bukan dia?



Sampai di pintu ruang bersalin, dia memandangku dengan tatapan penuh kasih sayang saat aku didorong menuju persalinan, sambil menahan sakit aku masih sempat tersenyum padanya. Keluar dari ruang bersalin, dia memandang aku dan anakku dengan wajah penuh dengan air mata sambil tersenyum bahagia. Aku memegang tanganya, dia membalas memandangku dengan bahagia, tersenyum dan menangis lalu terjerambab ke lantai. Aku berteriak histeris memanggil namanya.



Setelah sadar, dia tersenyum tetapi tidak bisa membuka matanya...aku pernah berpikir tidak akan lagi meneteskan sebutir air matapun untuknya, tetapi kenyataannya tidak demikian, aku tidak pernah merasakan sesakit saat ini. Kata dokter, kanker hatinya sudah sampai pada stadium mematikan, bisa bertahan sampai hari ini sudah merupakan sebuah mukjijat. Aku tanya kapankah kanker itu terdeteksi? 5 bulan yg lalu kata dokter, bersiap-siaplah menghadapi kemungkinan terburuk. Aku tidak lagi perduli dengan nasehat perawat, aku segera pulang ke rumah dan ke kamar nenek lalu menyalakan komputer.



Ternyata selama ini suara orang mengerang adalah benar apa adanya, aku masih berpikir dia sedang bersandiwara....Sebuah surat yg sangat panjang ada di dalam komputer yg ditujukan kepada anak kami. "Anakku, demi dirimu aku terus bertahan, sampai aku bisa melihatmu. Itu adalah harapanku. Aku tahu dalam hidup ini, kita akan menghadapi semua bentuk kebahagiaan dan kekecewaan, sungguh bahagia jika aku bisa melaluinya bersamamu tetapi ayah tidak mempunyai kesempatan untuk itu. Di dalam komputer ini, ayah mencoba memberikan saran dan nasehat terhadap segala kemungkinan hidup yg akan kamu hadapi. Kamu boleh mempertimbangkan saran ayah.



"Anakku, selesai menulis surat ini, ayah merasa telah menemanimu hidup selama bertahun-tahun. Ayah sungguh bahagia. Cintailah ibumu, dia sungguh menderita, dia adalah orang yg paling mencintaimu dan adalah orang yg paling ayah cintai".



Mulai dari kejadian yg mungkin akan terjadi sejak TK,SD,SMP,SMA sampai kuliah, semua tertulis dengan lengkap di dalamnya. Dia juga menulis sebuah surat untukku. "Kasihku, dapat menikahimu adalah hal yg paling bahagia aku rasakan dalam hidup ini. Maafkan salahku, maafkan aku tidak pernah memberitahumu tentang penyakitku. Aku tidak mau kesehatan bayi kita terganggu oleh karenanya. Kasihku, jika engkau menangis sewaktu membaca surat ini, berarti kau telah memaafkan aku. Terima kasih atas cintamu padaku selama ini. Hadiah-hadiah ini aku tidak punya kesempatan untuk memberikannya pada anak kita. Pada bungkusan hadiah tertulis semua tahun pemberian padanya""."



Kembali ke rumah sakit, suamiku masih terbaring lemah. Aku menggendong anak kami dan membaringkannya di atas dadanya sambil berkata: "Sayang, bukalah matamu sebentar saja, lihatlah anak kita. Aku mau dia merasakan kasih sayang dan hangatnya pelukan ayahnya". Dengan susah payah dia membuka matanya, tersenyum..............anak itu tetap dalam dekapannya, dengan tanganya yg mungil memegangi tangan ayahnya yg kurus dan lemah. Tidak tahu aku sudah menjepret berapa kali momen itu dengan kamera di tangan sambil berurai air mata....................



Teman2 terkasih, aku sharing cerita ini kepada kalian, agar kita semua bisa menyimak pesan dari cerita ini.Mungkin saat ini air mata kalian sedang

jatuh mengalir atau mata masih sembab sehabis menangis, ingatlah pesan dari cerita ini: "Jika ada sesuatu yg mengganjal di hati di antara kalian yg saling mengasihi, sebaiknya utarakanlah jangan simpan di dalam hati. Siapa tau apa yg akan terjadi besok?





Ada sebuah pertanyaan:

Jika kita tahu besok adalah hari kiamat, apakah kita akan menyesali semua hal yg telah kita perbuat? atau apa yg telah kita ucapkan? Sebelum segalanya menjadi terlambat, pikirlah matang2 semua yg akan kita lakukan sebelum kita menyesalinya seumur hidup. Baca Selengkapnya.....

Minggu, Mei 03, 2009

wajib baca

Cerita menarik



Suatu ketika, ada seorang wanita yang
kembali pulang ke rumah dari
perjalanannya keluar rumah, dan ia melihat ada 3 orang pria berjanggut
yang duduk di halaman depan. Wanita itu tidak mengenal mereka semua.
Wanita itu
berkata dengan senyumnya yang khas: "Aku tidak mengenal
Anda, tapi aku yakin Anda semua pasti orang baik-baik yang sedang lapar.
Mari masuk ke dalam, aku pasti punya sesuatu untuk mengganjal perut".
Pria berjanggut itu lalu balik
bertanya, "Apakah suamimu sudah pulang?"
Wanita itu menjawab, "Belum, dia sedang keluar".
"Oh kalau begitu, kami tak ingin masuk. Kami akan menunggu sampai
suamimu kembali", kata pria itu.
Di waktu senja, saat keluarga itu
berkumpul, sang isteri menceritakan
semua kejadian tadi. Sang suami, awalnya bingung dengan kejadian ini,
lalu ia berkata pada istrinya, "Sampaikan pada mereka, aku telah
kembali, dan mereka semua boleh masuk untuk menikmati makan malam ini".
Wanita itu kemudian keluar dan mengundang mereka untuk masuk ke dalam.
"Maaf, kami semua tak bisa masuk bersama-sama" , kata pria itu hampir
bersamaan.
"Lho, kenapa? tanya wanita itu karena merasa heran.
Salah seseorang pria itu berkata, "Nama dia Kekayaan ,"
katanya sambil
menunjuk seorang pria berjanggut disebelahnya, "sedangkan yang ini
bernama Kesuksesan , sambil memegang bahu
pria berjanggut lainnya.
Sedangkan aku sendiri bernama Kasih-Sayang .
Sekarang, coba tanya kepada suamimu, siapa diantara kami yang boleh
masuk kerumahmu."
Wanita itu
kembali masuk kedalam, dan memberitahu pesan pria di luar.
Suaminya pun merasa heran. "Ohho...menyenangka n sekali. Baiklah,
kalau begitu, coba kamu ajak si Kekayaan masuk ke dalam. Aku ingin rumah ini
penuh dengan Kekayaan."
Istrinya tak
setuju dengan pilihan itu. Ia bertanya, "sayangku, kenapa
kita tak mengundang si Kesuksesan saja? Sebab sepertinya kita perlu dia
untuk membantu keberhasilan panen ladang pertanian kita."
Ternyata, anak mereka mendengarkan percakapan itu. Ia pun ikut
mengusulkan siapa yang akan masuk ke dalam rumah. "Bukankah lebih baik
jika
kita mengajak si Kasih-sayang yang masuk ke dalam? Rumah kita ini akan
nyaman dan penuh dengan kehangatan Kasih-sayang. "
Suami-istri itu setuju dengan pilihan buah hati mereka. "Baiklah, ajak
masuk si Kasih-sayang ini ke dalam. Dan malam ini, Si Kasih-sayang
menjadi teman santap malam kita."
Wanita itu
kembali ke luar, dan bertanya kepada 3 pria itu. "Siapa
diantara Anda yang bernama Kasih-sayang? Ayo, silahkan masuk, Anda menjadi
tamu kita malam ini."
Si Kasih-sayang berdiri, dan berjalan menuju beranda rumah. Ohho..
ternyata, kedua pria berjanggut lainnya pun ikut serta. Karena merasa
ganjil, wanita itu bertanya kepada si Kekayaan dan si Kesuksesan.
"Aku
hanya mengundang si Kasih-sayang yang masuk ke dalam, tapi kenapa
kamu ikut juga?"
Kedua pria yang ditanya itu menjawab bersamaan. "Kalau Anda mengundang
si Kekayaan, atau si Kesuksesan, maka yang lainnya akan tinggal di
luar. Namun, karena Anda mengundang si Kasih-sayang, maka, kemana pun
Kasih sayang pergi, kami akan
ikut selalu bersamanya. Dimana ada Kasih-sayang,
maka
kekayaan dan Kesuksesan juga akan ikut serta. Sebab,
ketahuilah, sebenarnya kami berdua ini buta. Dan hanya si Kasih-sayang yang
bisa melihat. Hanya dia yang bisa menunjukkan kita pada jalan kebaikan,
kepada jalan yang lurus. Maka, kami butuh bimbingannya saat berjalan. Saat
kami menjalani hidup ini."
Salam dari Kasih sayang Baca Selengkapnya.....

Selasa, April 21, 2009

Rabu, Maret 25, 2009

Gaji papa berapa ?

semoga bermanfaat dan menjadi bahan permenungan bagi para workaholics.


GAJI PAPA BERAPA?

Seperti biasa Andrew, Kepala Cabang di sebuah perusahaan swasta terkemuka di Jakarta, tiba di rumahnya pada pukul 9 malam.
Tidak seperti biasanya, Sarah, putri pertamanya yang baru duduk dikelas tiga SD membukakan pintu untuknya. Nampaknya ia sudah menunggu cukup lama. "Kok, belum tidur ?"
sapa Andrew sambil mencium anaknya. Biasanya Sarah memang sudah lelap ketika ia pulang dan baru terjaga ketika ia akan berangkat ke kantor pagi hari. Sambil membuntuti sang Papa menuju ruang keluarga, Sarah menjawab, "Aku nunggu Papa pulang. Sebab aku mau tanya berapa sih gaji Papa ?" Lho tumben, kok nanya gaji Papa ? Mau minta uang lagi, ya ?"
"Ah, enggak. Pengen tahu aja" ucap Sarah singkat. "Oke. Kamu boleh hitung sendiri. Setiap hari Papa bekerja sekitar 10 jam dan dibayar Rp. 400.000,-. Setiap bulan rata-rata dihitung 22 hari kerja.Sabtu dan Minggu libur, kadang Sabtu Papa masih lembur. Jadi, gaji Papa dalam satu bulan berapa, hayo ?" Sarah berlari mengambil kertas dan pensilnya dari meja belajar sementara Papanya melepas sepatu dan menyalakan televisi. Ketika Andrew beranjak menuju kamar untuk berganti pakaian, Sarah berlari mengikutinya. "Kalo satu hari Papa dibayar Rp. 400.000,-untuk 10 jam, berarti satu jam Papa digaji Rp. 40.000,- dong" katanya. "Wah, pinter kamu. Sudah, sekarang cuci kaki, tidur" perintah Andrew. Tetapi Sarah tidak beranjak. Sambil menyaksikan Papanya berganti pakaian, Sarah kembali bertanya, "Papa, aku boleh injam uang Rp. 5.000,- enggak ?"
"Sudah, nggak usah macam-macam lagi. Buat apa minta uang malam-malam begini?
Papa capek. Dan mau mandi dulu. Tidurlah".
"Tapi Papaâ..¦"
Kesabaran Andrew pun habis. "Papa bilang tidur !" hardiknya mengejutkan Sarah. Anak kecil itu pun berbalik menuju kamarnya. Usai mandi, Andrew nampak menyesali hardiknya. Ia pun menengok Sarah di kamar tidurnya. Anak kesayangannya itu belum tidur. Sarah didapati sedang terisak-isak pelan sambil memegang uang Rp. 15.000,- di tangannya. Sambil berbaring dan mengelus kepala bocah kecil itu, Andrew berkata, "Maafkan Papa, Nak, Papa sayang sama Sarah. Tapi buat apa sih minta uang malam-malam begini? Kalau mau beli mainan, besok kan bisa. Jangankan Rp.5.000,- lebih dari itu pun Papa kasih" jawab Andrew "Papa, aku enggak minta uang. Aku hanya pinjam. Nanti aku kembalikan kalau sudah menabung lagi dari uang jajan selama minggu ini".
"lya, iya, tapi buat apa ?" tanya Andrew lembut. "Aku menunggu Papa dari jam 8. Aku mau ajak Papa main ular tangga. Tiga puluh menit aja. Mama sering bilang kalo waktu Papa itu sangat berharga. Jadi, aku mau ganti waktu Papa. Aku buka tabunganku, hanya ada Rp.15.000,- tapi karena Papa bilang satu jam Papa dibayar Rp. 40.000,- maka setengah jam aku harus ganti Rp.. 20.000,-. Tapi duit tabunganku kurang Rp..5.000, makanya aku mau pinjam dari Papa" kata Sarah polos Andrew pun terdiam. ia kehilangan kata-kata. Dipeluknya bocah kecil itu erat-erat dengan perasaan haru sambil meneteskan air mata . Dia baru menyadari, ternyata limpahan harta yang dia berikan selama ini,
tidak cukup untuk "membeli" kebahagiaan anaknya. "Bagi dunia kau hanya seseorang, tapi bagi seseorang kau adalah dunianya"

Sumber : The Lounge
Baca Selengkapnya.....

Rabu, Maret 11, 2009

manfaat tidur dalam gelap

Manfaat Lampu Gelap Saat Tidur
Kondisi malam yang gelap teryata diam-diam berkolaborasi dengan tubuh kita. Hebatnya lagi.....hanya dalam keadaan yang benar-benar gelap tubuh kita menghasilkan Melantonin, salah satu hormon dalam sistem kekebalan yang mampu memerangi dan mencegah berbagai penyakit termasuk kanker payudara dan kanker prostat. Sebaliknya, tidur dengan lampu menyala di malam hari, sekecil apapun sinarnya menyebabkan produksi hormon melantonin terhenti.Biolog Joan Roberts menemukan rahasia ini setelah melakukan percobaan pada hewan. Ketika hewan diberi cahaya buatan pada malam hari, melantoninnya menurun dan sistem kekebalan tubuhnya melemah. Rupanya, cahaya lampu, seperti juga TV menyebabkan hormon menjadi sangat lelah. Oleh Karena itu, selain menghemat energi, dengan mematikan lampu ketika tidur merupakan cara alami untuk meningkatkan.... kesehatan tubuh.Jenis-jenis gangguan tidur yang dapat dialami oleh siapa saja antara lain adalah:A. Jet-lag. Adanya perubahan waktu antara siang dan malam yang mendadak akibat perjalanan dengan pesawat terbang. Ini bisa mengganggu irama sirkadian tubuh manusia.b. Kafein, nikotin, alkohol. Kafein nikotin yang terlampau banyak dapat menimbulkan kesulitan untuk tidur. Kondisi ini sering dialami oleh peminum kopi, perokok, dan pencandu alkohol.C. Faktor lingkungan. Dentuman suara musik yang keras, suara pabrik yang berisik, tidur dengan lampu yang menyala terang, akan menyebabkan tidur seseorang menjadi terganggu.Selain itu, menurut penelitian Joan Roberts, perempuan ternyata memiliki banyak masalah dan gangguan dalam tidur. Penyebab gangguan tidur pada perempuan adalah:A. Stres psikis. Ada anggota keluarga yang meninggal dunia, menghadapi ujian, kecelakaan lalu lintas, putus cinta. Secara statistik, 34% kaum perempuan sering mengalami hal ini dibanding 22% pada laki-laki. Kemungkinan karena perempuan lebih sensitif.B. Gangguan mitra tidur. Kurang lebih 17% perempuan mengeluh sulit tidur karena mitra tidurnya memiliki kebiasaan mendengkur dan hanya 5% laki-laki mengeluhkan penyebab serupa.C. Pekerja malam, perawat rumah sakit, penjaga malam, buruh pabrik. Mereka yang bekerja pada malam hari ternyata lebih sering mengalami gangguan tidur. Para perempuan pekerja malam ini lebih sering pula mengalami gangguan siklus haid, dan sukar untuk hamil.D. Terkait dengan haid. Hormon progesteron bersifat menimbulkan rasa tenang dan rasa kantuk. Hormon progesteron akan meningkat pada masa ovulasi, yaitu kurang lebih pada Hari 12-14 dari siklus haid. Beberapa perempuan akan mengalami rasa lemas dan rasa kantuk yang berlebihan.Gangguan tidur mulai terjadi ketika hormon progesteron ini mulai menurun, yaitu beberapa hari menjelang datangnya haid (Hari 22-28 dari siklus haid). Perempuan akan lebih sering terbangun, tidur kurang nyenyak, atau terbangun dengan perasaan yang tidak segar.E. Terkait dengan hamil. Pada masa hamil juga terjadi perubahan-perubahan yang dapat mengganggu tidur. Pada kehamilan 1-3 bulan, hormon progesteron mulai meningkat, menimbulkan rasa kantuk pada beberapa perempuan. Rahim yang membesar mulai mendesak kandung kemih, sehingga perempuan hamil sering terbangun beberapa kali untuk berkemih.Pada kehamilan 4-6 bulan, hormon progesteron mulai stabil. Rahim sudah tidak lagi mendesak kandung kemih. Perempuan hamil akan merasakan masa-masa tidur yang paling nikmat. Hampir tidak Ada gangguan tidur pada usia kehamilan ini. Pada kehamilan 7-9 bulan, mulai terjadi gangguan tidur. Adanya rasa panas di daerah dada, rasa gerah, hidung yang tersumbat, kram pada tungkai bawah, lebih sering berkemih akan mengganggu kualitas dan kuantitas tidur perempuan hamil.. Sekitar 97% perempuan akan lebih sering terbangun tengah malam dan sukar untuk tidur kembali. 30% perempuan yang tidak pernah mendengkur akan tidur dengan mendengkur.F. Masa menopause. Produksi hormon estrogen mulai menurun, membuat 30%-40% perempuan lebih sering terbangun di tengah malam karena keringat yang banyak, rasa jantung berdebar, atau timbul keluhan rasa panas di dada dan kepala.Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi gangguan tidur antara lain adalah:1. Hindari makanan berkadar gula tinggi (madu, sirop), mengandung kafein (kopi, cokelat, teh), rokok, atau alkohol, menjelang waktu tidur.2. Tidur dan bangun pada waktu yang teratur setiap Hari.3. Gunakan tempat tidur hanya untuk hubungan intim dan tidur. Tidak untuk kegiatan lain seperti belajar, bekerja, membaca, senam, dan sebagainya.4. Olahraga yang teratur akan membuat tidur menjadi lebih nyenyak dan nyaman. Demikian pula bagi perempuan hamil, olahraga dapat mengurangi kejadian kram di tungkai bawah.5. Biasakan tidur dalam suasana gelap tanpa lampu menyala.6. Jangan gunakan obat tidur karena dapat menimbulkan efek samping seperti gangguan ingatan, kurang waspada, sering ngompol dan sakit kepala.8. Konsultasi ke dokter, mungkin dokter perlu memberikan nasihat atau obat-obat tertentu seperti melatonin, hormon estrogen, dan sebagainya.



Baca Selengkapnya.....

Selasa, Maret 10, 2009

so romantik

KISAH CINTA DARI DARATAN CHINA


Satu kisah cinta baru-baru ini keluar dari China dan langsungmenyentuh seisi dunia.
Kisah ini adalah kisah seorang laki-laki dan seorang wanita yanglebih tua, yang melarikan diri untuk hidup bersama dan saling mengasihi dalam kedamaian selama setengah abad.

Laki-laki China berusia 70 tahun yang telah memahat 6000 anaktangga dengan tangannya(hand carved) untuk isterinya yang berusia 80 tahun itumeninggal dunia di dalam goa yangselama 50 tahun terakhir menjadi tempat tinggalnya. 50 tahun yang lalu, Liu Guojiang, pemuda 19 tahun, jatuh cintapada seorang janda 29 tahun bernama Xu Chaoqin ....
Seperti pada kisah Romeo dan Juliet karangan Shakespeare,teman-teman dan kerabat mereka mencela hubungan mereka karenaperbedaan usia di antara mereka dan kenyataan bahwa Xu sudahpunya beberapa anak....
Pada waktu itu tidak bisa diterima dan dianggap tidak bermoralbila seorang pemuda mencintai wanita yang lebih tua.....Untukmenghindari gossip murahaan dan celaan dari lingkungannya,pasangan ini memutuskan untuk melarikan diri dan tinggal disebuah goa di Desa Jiangjin, di sebelah selatan Chong Qing.
Pada mulanya kehidupan mereka sangat menyedihkan karena tidakpunya apa-apa, tidak ada listrik atau pun makanan. Mereka harusmakan rumput-rumputan dan akar-akaran yang mereka temukan digunung itu. Dan Liu membuat sebuah lampu minyak tanah untukmenerangi hidup mereka. Xu selalu merasa bahwa ia telah mengikat Liu dan iaberulang-kali bertanya,"Apakah kau menyesal?" Liu selalumenjawab, "Selama kita rajin, kehidupan ini akan menjadi lebihbaik". Setelah 2 tahun mereka tinggal di gunung itu, Liu mulai memahatanak-anak tangga agar isterimya dapat turun gunung dengan mudah.Dan ini berlangsung terus selama 50 tahun. Setengah abad kemudian, di tahun 2001, sekelompok pengembara(adventurers) melakukan explorasi ke hutan itu. Merekaterheran-heran menemukan pasangan usia lanjut itu dan juga 6000anak tangga yang telah dibuat Liu. Liu Ming Sheng, satu dari 7 orang anak mereka mengatakan, "Orangtuaku sangat saling mengasihi, mereka hidup menyendiri selamalebih dari 50 tahun dan tak pernah berpisah sehari pun. Selamaitu ayah telah memahat 6000 anak tangga itu untuk menyukakanhati ibuku, walau pun ia tidak terlalu sering turun gunung.
Pasangan ini hidup dalam damai selama lebih dari 50 tahun.. Suatuhari Liu yang sudah berusia 72 tahun pingsan ketika pulang dariladangnya. Xu duduk dan berdoa bersama suaminya sampai Liuakhirnya meninggal dalam pelukannya. Karena sangat mencintaiisterinya, genggaman Liu sangat sukar dilepaskan dari tangan Xu,isterinya. "Kau telah berjanji akan memeliharakanku dan akan terusbersamaku sampai aku meninggal, sekarang kau telahmendahuluikun, bagaimana akan dapat hidup tanpamu?" Selama beberapa hari Xu terus-menerus mengulangi kalimat inisambil meraba peti jenasah suaminya dan dengan air mata yangmembasahi pipinya. Pada tahun 2006 kisah ini menjadi salah satu dari 10 kisah cintayang terkenal di China, yang dikumpulkan oleh majalah ChineseWomen Weekly. Pemerintah telah memutuskan untuk melestarikan "anak tanggacinta" itu, dan tempat kediaman mereka telah dijadikan musiumagar kisah cinta ini dapat hidup terus.
Baca Selengkapnya.....